Kamis, 05 Agustus 2010

Please... Part.2

Sebelumnyaa...

Mianhae!! Aku hiatus sehari kemaren!!

Tugasnya banyak banget sampe aku ga kuat mikir buat FF!! >.<

Tapi hari ini tugasku cuma 1 kok hehehe...

Jadi masih kuat buat nulis FF...

Ok, daripada kelamaan ngomong, here's the FF!

Enjoy it, chingudeul!! CHU~~~ :*


Part. 3

Sunny's POV...

"Omona~~, sudah jam segini! Sungmin oppa pasti marah padaku~~" gumamku sambil terus berlari menyusuri koridor kampus. Tiba-tiba ada yang menarik tanganku dan membekap mulutku.

"HMPH! HMPH!" Siapa orang yang membekap mulutku ini?! Aku tidak mau besok namaku ada di headline koran karena penculikan ini! Huwaa~~, umma!!! >.<

"Ya~! Pabo! Jangan keras-keras! Nanti ketahuan Park seonsaengnim kalau aku bolos!" Chankaman~, suara ini...

Aku menggigit tangan yang membekap mulutku itu dengan keras dan tanpa ampun.

"OMO~~!! Appoyo~~~..." rintihnya.

"Ya~! Lee Donghae pabo! Apa-apaan ini?!" bentakku. Namun, Donghae hanya merintih sambil memegangi tangannya yang kugigit tadi.

"Heu~h... Ya~! Lee Donghae! Ada apa?! Cepat sebut keperluanmu, aku ada janji dengan Sungmin oppa!" kataku sambil menghentak kaki kiriku.

"Cih, dengan banci pink itu?" hina Donghae. Aku melotot padanya tanpa ampun. Donghae hanya nyengir.

"Mian, mian. Aku hanya ingin tanya siapa yang kau ajak bicara di kelas tadi?" tanya Donghae.

"Hem? Yang mana? Taeyeon sunbae?" kataku bingung.

"Ania, ania... Itu loh... Yang pakai cardigan warna soft pink..." kata Donghae memberi clue.

"Hari ini ada 2 yang memakai cardigan warna soft pink. Dia pakai celana atau rok?" tanyaku lagi.

"Celana warnanya putih..." jawab Donghae.

"Oh... Kalau itu namanya YoonA. Ada apa dengannya?" tanyaku.

"Ah, ania~, gweancheana..." kata Donghae sambil tersenyum-senyum mesum. Aku mengangkat sebelah alisku. Apa jangan-jangan...

Aku mencengkram kerah bajunya,

"Ya~, Lee Donghae jangan bilang... Kau tertarik padanya?" tanyaku dingin. Donghae terlihat salah tingkah.

"Aish... Chankaman~..." kataku melepas kerah bajunya dan mengeluarkan handphone-ku. Aku menekan speed dial Sungmin oppa.

"Sungmin oppa, mianhae. Jalan-jalan hari ini harus kubatalkan. Mianhae oppa... Gweancheana? Oh, araseo~... Oppa tidak marah kan? Ne, ne... Arayeo... Hati-hati di jalan, oppa..." kataku kemudian menutp flip handphone-ku. Aku melirik Donghae yang sedang menatapku bingung.

"Ikut aku, Lee Donghae..." kataku sambil menyuruh Donghae untuk ikut denganku.


---------------------------
 Donghae's POV...

Aku membaringkan tubuhku di tempat tidur. Otakku sudah kupaksa kerja keras sejak pulang dari rumah Sunny tadi. Untuk apa? Untuk berpikir bagaimana caranya aku mendekati dan mendapatkan YoonA.

Informasi tentang YoonA yang kudapat dari Sunny :

1. YoonA adalah anak satu-satunya dari pasangan Im Kyuhyun dan Im Seohyun (adu~~h, mianhae namanya ngaco! *dasar author pabo!*), yang kini adalah sepasang pebisnis jam tangan di Swiss.
2. YoonA tinggal sendiri di rumahnya karena orangtuanya tinggal di Swis.
3. YoonA adalah gadis yang pendiam dan kalem. Hobinya, memasak, membaca buku dan mendengarkan musik.
4. YoonA ada phobia dengan namja, karena dia takut dan phobia akan kehilangan. Namun, yang Sunny tahu YoonA kini sedang menyukai seseorang di kampus.
5. YoonA sakit. Namun, Sunny tidak tahu dia sakit apa.

Aku tersenyum sendiri memikirkan YoonA. Namun tiba-tiba, aku teringat kata-kata Sunny,

"Donghae-ah, aku yakin kau benar-benar menyukai YoonA, namun aku sarankan kau berkaca dengan kehidupanmu sehari-hari. Yeoja-mu di mana-mana, tidak sedikit dari mereka yang sakit hati karenamu. Oleh karena itu, jangan jadikan YoonA menjadi salah satu dari yeoja-yeoja itu. YoonA adalah gadis yang baik, sangat baik malah. Selain itu dia rapuh. Jangan pernah dekati dia, jika kau tidak ingin melihatnya sakit..."

Aku terdiam.

"YoonA sahabatku, Donghae. Sahabatku yang paling baik. Lepaskanlah dia. Jujur, dia terlalu baik untukmu..."

"Aku tahu Sunny, aku sangat tahu. YoonA adalah gadis yang terlalu baik untukku. YoonA adalah sosok sempurna yang selama ini kuimpikan. Senyumnya yang tenang, pembawaannya yang kalem, wajahnya yang menunjukkan kesempurnaan tangan Tuhan, aku yakin akan menjaganya. Cintaku ini tulus. Aku tahu ini tidak dapat dipercaya, karena aku pun baru melihatnya hari ini. Namun, perasaan ini berbeda dengan perasaanku pada yeoja-yeoja lain... Jebal, Sunny-ah... Aku tulus padanya..."

Sunny menghela nafas.

"Cheongmal? Aku pegang janjimu, Donghae-ah... YoonA kini adalah tanggung jawabmu. Jika terjadi apa-apa pada YoonA, kau orang pertama yang kucari. Araseo?"

Aku tersenyum senang, "Araseo..."

---------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar