Sabtu, 09 Oktober 2010

I'm In Love With Nerd!^^

Pairing : Ryeowook-YoonA

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ryeowook..."

"Ryeowook..."

"Ryeowook-ah!" panggilku cukup keras. Dia terlonjak kaget karenanya.

"Wae... Waeyo, noona?" tanyanya. Aku menghela nafas.

"Jangan panggil aku noona! Bagaimanapun kita seangkatan dan itu membuatku merasa tua!" kataku. Ryeowook mengangguk dan kembali menekuni bukunya.

AAARRRGGGHHH!!! Ini membuatku gila!! >.<

Yeoja chingu-nya datang bermain ke rumahnya sedangkan dia hanya menekuni buku tebalnya. Aigoo, dia ini namja bukan sih?! -_-"

Huhu~, kalian sedang membaca nasib dari seorang gadis sial bernama Im Yoon Ah, dan namja chingu-nya yang bernama Kim Ryeowook. Kami baru 1 bulan pacaran. Biasanya sepasang kekasih yang baru 1 bulan pacaran itu sedang hangat-hangatnya, tapi rasanya hubungan kami tidak berbeda dengan saat kami berteman dulu... -_-"

Kim Ryeowook sebenarnya adalah adik kelasku. Umur kami terpaut 1 tahun. Dia seangkatan denganku karena dia mengikuti akselerasi di SMP. Kami 1 SMP, tapi aku baru tahu ketika berpacaran dengannya. Umma selalu berbicara padaku, sangat menyenangkan berpacaran dengan orang pintar. Tapi kenyataannya? Aku lebih baik berpacaran dengan orang terbodoh di dunia ini! >3<

Aku meliriknya, lalu menutup bukunya kasar. Ryeowook terlonjak kaget karena perlakuan kasarku itu.

"Noona! Wae?!" bentak Ryeowook.

"Ya~! Aku ke sini untuk bermain denganmu! Bukan untuk menemanimu membaca buku!" balasku tak kalah keras. Untung orangtuanya sedang tidak ada di rumah, kalau ada, mana mungkin aku berani berbicara seperti ini.

Ryeowook menghela nafas, "Lalu, noona ma..." Aku memelototinya.

"Araseo, araseo, lalu YoonA mau apa?" tanya Ryeowook lagi meralat ucapannya barusan.

"Hem... Bagaimana kalau kita bermain game komputer?" ajakku lalu beranjak ke laptop yang ada di meja belajarnya. Aku mengecek semua folder yang ada di laptopnya.

"Ryeowook-ah! Di laptop-mu sama sekali tak ada game!" kataku.

"Game itu tidak berguna. Jadi aku tidak pernah mengisi laptopku dengan game..." kata Ryeowook. Aigoo~! Kenapa otak anak ini begitu kolot?! Rasanya aku ingin mencuci otaknya! >.<

"Ah! Bagaimana kalau kita browsing? Mana modem-mu?" tanyaku.

"Umma-ku tidak mengizinkanku memasang internet di rumah..." jawabnya. Aku hanya bengong. Omona~, apa mungkin, apabila anak itu dibedah kepalanya, yang keluar bukannya darah, tapi rumus-rumus fisika?! o_0

Aku terduduk lemas di kursiku. Ryeowook melepas kacamatanya dan mulai berbaring.

"YoonA-ah, aku tidur dulu sebentar. Tadi malam aku mengerjakan tugas-tugasku sampai tengah malam..." kata Ryeowook. U~h, suruh siapa coba? Kemarin itu hari sabtu, hari di mana orang-orang mengistirahatkan otaknya setelah 5 hari bekerja keras. Tapi dia... Haah~~, aku tidak tahu cara kerja otaknya -_-"

"Kalau begitu, boleh aku pakai dapurmu?" tanyaku. Ya, satu-satunya keahlianku hanya memasak.

"Geurom, bahan-bahannya ada di kulkas..." kata Ryeowook. Aku mengangguk dan beranjak menuju dapur. Hem~, mungkin dia akan senang apabila sewaktu bangun nanti ada makanan kesukaannya^^

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku menata piring di atas meja.

"Hem~, sudah selesai..." gumamku lega sambil berkacak pinggang. Ada sushi, kimbap, ddokbogi, dan telur gulung. Aku harap dia menyukai masakanku^^

Aku melihat jam tanganku. Jam 3 sore. Omo~, dia tidur lama sekali, hampir 2 jam. Setelah melepas celemekku, aku pergi ke kamar Ryeowook untuk membangunkannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ryeowook... Ryeowook-ah..." panggilku seraya berjalan ke arah tempat tidurnya. Ryeowook masih berbaring di sana, menghadap ke arahku. Aku menghampirinya dan duduk di hadapannya. Wajahnya sangat lelah dan terlalu kurus. Eh, kalian bertanya dia jelek atau tampan? Hem~, dia termasuk kategori jelek sih... *PLAK* Dia termasuk nerd di sekolah. Oya, waktu itu dia pernah menyukai sesama nerd sepertinya, namun dia ditolak -_-"

Kulitnya hitam, tulang endorphinnya terlihat. Teman-teman selalu bilang dia jelek, namun entah mengapa dia selalu terlihat cute di mataku >///<

Aku mengelus rambutnya. Haha~, neomu kyeopta! >.<

Chankaman! Kami belum pernah berciuman sekali pun, jadi mungkin ini adalah... KESEMPATAN YANG DIBERIKAN TUHAN PADAKU!

Haha~, ok!

Aku mendekatkan bibirku ke bibirnya. Dekat... Dekat... Dekat...

Namun, Ryeowook membuka matanya. Oops, sial... -_-"

"GYAAA!!!!" jerit Ryeowook lalu mendorongku keras sampai kepalaku terantuk keras ke meja.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jessica memandangku sambil menghirup susu panasnya.

"YoonA, ada apa denganmu? Dari tadi kau murung sambil sesekali mengelus kepalamu..." tanya Jessica. Aku menatap Jessica kesal, kemudian menggebrak meja.

"Sica-ah! Ini keterlaluan!!" pekikku. Jessica menatapku bingung.

"Wae... Waeyo?" tanya Jessica. Aku menggigit bibir bawahku.

"Huhu~, kami sudah 1 bulan pacaran, tapi aku sama sekali belum pernah berciuman dengannya!!" curhatku.

"Em, kamu ha..." aku memotong kata-kata Sica, "Chankaman~! Belum selesai!!"

Sica mengangguk, "Ne, lanjutkan..."

"Kemarin, saat aku hendak menciumnya yang sedang tertidur, dia terbangun dan langsung mendorongku. Dan hasilnya? Kepalaku benjol akibat terantuk meja!! Huaaaa~~~!!!" kataku sambil menunjuk letak bagian kepalaku yang benjol.

"Em~, itu salahmu sendiri, kan?" kata Jessica. Aku mengangkat wajahku, merasa tersinggung.

"Apa maksudmu?" tanyaku.

"Dengar, kau berpacaran dengan seorang nerd, dan itu adalah resikonya. Dan bukankah kami sudah memperingatkanmu, YoonA? Kamu cantik, namja akan dengan mudah bertekuk lutut di hadapanmu. Tapi kenapa kau mau dengan Ryeowook?" tanya Jessica. Aku tertunduk dan diam.

"Lihat di sana..." Jessica menunjuk namja putih dengan earphone putih terpasang rapi di telinganya yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya. Namja itu Eunhyuk.

"Eunhyuk sudah menyukaimu sejak lama, tapi kau malah menolaknya dan berpacaran dengan nerd itu. Aku berpikir, kau pasti sudah gila, YoonA..." jelas Jessica.

"Jung Soo Yeon (Jessica)... Walaupun kau sahabatku, aku tetap tak suka kau berbicara seperti itu tentang Ryeowook..." kataku dingin. Jessica menghela nafas.

"Im Yoon Ah, listen to me. Seorang namja, apabila dia benar-benar mencintai yeoja yang dicintainya, dia tidak akan berbuat seperti itu. Lalu pernahkah kau bertanya padanya, apa dia benar-benar mencintaimu?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku berlari menuju ruang klub baseball. Saat itu pula Ryeowook berjalan keluar ruang klub. Aku terengah-engah di tempatku berdiri. Ryeowook yang melihatku berdiri tak jauh dari tempatnya, langsung berlari menghampiriku.

"Noona, ada apa?" tanya Ryeowook. Aku menunduk lesu.

"Sudah kubilang jangan panggil aku noona..." kataku pelan. Air mataku sudah hampir keluar. Aku mengangkat wajahku dan memelototinya. Ryeowook menatapku kaget dan bingung.

"Noo... Noona?!" tanya Ryeowook bingung.

"Aish! Apa kau tidak dengar?! Jangan panggil aku noona!" bentakku diikuti air mataku yang mengalir keluar. Ryeowook tampak sangat bingung, namun kemudian dia memelukku.

"Ne, araseo. Aku janji mulai sekarang akan memanggilmu YoonA. Yakhso..." janji Ryeowook sambil mengelus rambutku.

"Hiks... Ryeowook pabo..." isakku sambil memukul-mukul dada Ryeowook pelan. Ryeowook melepas pelukannya dan mengecup setiap bulir air mataku, seakan berharap air mataku akan hilang dari pipiku. Aku sangat kaget atas perlakuannya.

"YoonA-ah, ada apa? Kamu ada masalah? Kamu sangat kacau hari ini..." tanya Ryeowook. Aku sangat terenyuh dengan perbuatan Ryeowook. Aku terisak lagi dan kembali memeluk Ryeowook.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sekarang kami sedang berada di halte bus. Halte ini sepi, wajar saja, ini sudah sangat sore. Aku yang kelelahan menangis hanya bersandar di bahu Ryeowook.

"YoonA..." panggil Ryeowook.

"Hem...?" sahutku.

"Kalau kamu ingin putus, mungkin inilah saat yang tepat..."

"Ha... Hah?!"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ryeowook's POV...

"Kalau kau ingin putus, mungkin inilah saat yang tepat..." kataku.

"Ha... Hah?!" kagetnya, "Kenapa?!"

"Aku... Aku mendengar pembicaraanmu dengan Jessica tadi pagi..."

~Flashback~

"Im Yoon Ah, listen to me. Seorang namja, apabila di benar-benar mencintai yeoja yang dicintainya, dia tidak akan berbuat begitu. Lalu, pernahkah kau bertanya padanya apa dia benar-benar mencintaimu?" tanya Jessica pada YoonA. Tampaknya dia sedang menyindirku yang duduk di belakang YoonA. YoonA pun hanya terdiam mendengar pertanyaan Jessica.

"Ya, dia mencintaiku. Aku yakin akan hal itu..." YoonA akhirnya menjawab. YoonA-ah, gomawo atas kepercayaanmu padaku.

"Im Yoon Ah! Apa yang membuatmu begitu mempercayainya?! Apa pula yang kau cintai dari nerd itu?! Kau disukai oleh banyak namja yang jauh lebih baik dari nerd itu! Kau tidak antas mencintai nerd itu begitupun sebaliknya!" bentak Jessica keras. Oh Tuhan~, kata-kata Jessica sungguh menyakitkan hatiku. YoonA pun hanya diam, namun lama kelamaan, aku mendengar isakan pelan YoonA.

~Flashback end~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Back to YoonA's POV...

"Ryeowook-ah, jangan dengarkan Jessica. Dia..."

"Ania, Jessica benar. Aku tidak pantas mencintaimu. Jadi, jika kau ingin putus, aku akan mengabulkannya..." kata Ryeowook.

"Ryeowook... Ryeowook... Aku..." isakku.

"YoonA-ah, selamat tinggal. Saranghae..." kata Ryeowook kemudian mengecup bibirku cepat, "Aku harap kau bahagia dengan yang lain. Mianhae, aku tidak bisa menjadi namja chingu yang baik untukmu. Dan, gomawo atas 1 bulan ini, aku senang..." lanjutnya kemudian beranjak pergi. Oh Tuhan, beginikah akhirnya? Akhir yang sangat menyedihkan, Tuhan...

Andwae! Aku tak mau berakhir seperti ini!

Aku berlari menghampiri Ryeowook dan memeluknya dari belakang.

"Kazhima..." aku memutarbalikkan tubuhnya, "Kazhima, Ryeowook-ah..."

"Ryeowook-ah, saranghae, Cheongmal saranghae. Aku mencintaimu, siapapun dirimu. Kazhima, tetaplah di sisiku..." isakku.

"YoonA..."

"Kazhima, jebal... Jebal, Ryeowook-ah..." isakku semakin kencang. Kaki-kakiku semakin lemas karena takut akan kepergiannya. Air mata tampak bergulir dari mata kiri Ryeowook, kemudian dia memelukku erat.

"Uljima, YoonA. Uljima. Ne, aku janji tidak akan pernah pergi darimu. Saranghae, YoonA-ah..." isak Ryeowook.

"Nado... Nado, Ryeowook-ah...


"Mungkin di mata orang lain, kau hanyalah seonggok sampah yang tak berguna, namun, di hatiku kau adalah satu-satunya berlian yang paling bersinar di dunia ini...

(From my brother's phone ^^)"

~Fin




Annyeong chingudeul!!! Cheongmal bogoshipo!!! >.<


Ajeng bikinin FF nih, mian kalo gaje hehehe...

Enjoy it, and don't forget to comment!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar