Jumat, 24 Juni 2011

One Day Chat

Apa yang terjadi bila 2pm 2am Plus jaebum chatting di YM ? Kira kira mereka ngomongin apa yaa?
Pasti balakan kacau -_-

Okcat is online 

Ilovebananna : Taecyonie hyunggg ^^

Woodong : hyung ayo gabung kita lagi chat banyakan

Okcat : arraso

Okcat bergabung di conf

Jaybum: anyongg

Okcat: jay!!!111!!!

Magnejinwoo: Anyong jaebum hyung

Ilovebananna : hyung bogoshipoo

Jaybum : aigooo my baby <3 apa hyungs menjagamu selama aku tidak ada ? 

Ilovebananna : nee, mereka menjagaku hyung tenang saja 

Woodong : Kami membelikannya pisang tiap hari hyung -_-“

Princekhun: dan makanan lainnya

Jaybum : good to heard that ^TT^ 

Ilovebananna : tapi taec hyung pelit, dia gk mau beliin aku manggo X( 


Jaybum : OK TAECYON ! APA BENAR ITU !!1111! 

Okcat : hyung jangan salahkan aku, manggoo harganya mahal 

Jaybum : KAU BERMAIN DRAMA BUKAN? GUNAKAN UANG IU UNTUK MEMBELIKAN CHANIE MANGGOO!!111!1 

Leejunho : Aigoo hyung jangan berteriak di YM

Ilovebananna : yay jay hyung is the best ~(^^)~ 

Okcat : gee, haruskah hyung? 

Jaybum : KAU SUDAH BERJANJI UNTUK MENJAGA ANAK ANAKU OK TAECYON 

Okcat :T...tapi aku juga anakmu X( 

Jaybum: Tapi tubuhmu besar 

Jun.K : jaebum hyung please come back , aku gk mau jadi yang paling tua di sini ;__; 

Princekhun : tenang junsu kan ada akuu *wink* 

Okcat : yaa, hyung jangan salahkan aku bila aku lebih tinggi dari mu 

Jaybum: jangan bawa bawa fisik OK TAECYON , Tubuhku jauh lebih Sexy darimu 

Woodong : aku setuju hyung Junho : jaebum hyung is the best 

Princekhun : Chocolate Abs Jaebum !! 

Ilovebananna : Milky skin jaebum hyung ^^ 

 Jun.K : ya kenapa kalian semua jadi seperti crazy fans begini ?

Okcat : the hell , hyung suaraku jauh lebih bagus

Woodong : bohong ! junsu hyung lebih bagus darimu taec hyung

Junho : Hyung kau kan hanya seorang rapper 

Princekhun : aku lebih suka mendengarkan suara jaebum hyung dari pada taecyon 

Ilovebananna : hyung suaramu menyeramkan 

Jun.K : Haah ! Kau bilang suaramu bagus ? kau ingat sewaktu idol army ? kau bernyanyi seperti kumur kumur

Jaybum : tahat ma Boys

Okcat : aaghhhr aku frustasi , memangnya kenapa bila aku ini rapper , junsu kemampuanku sudah lebih baik skr 

Imseulong : chinggu anyong ^^ 

Woodoong : ada seulong hyung 

Ilovebananna : hyung ajak jinwoo dan chanmin hyung biar kita bisa chat rame rame 

Imseulong : baiklah, hmmm bagaimana dengan jo kwon ? 

Jaybum : jangan !

Woodong : tiddaaak 

Ilovebananna : aniyooo!

Okcat : andweee 

Princekhun : jebal jangan 

Kwon123 : anyooongggg yorobuunn 

Jaybum : The Heck !

Okcat is offline 

Princekhun : BRB 

Woodong : Kenapaa hidupkuu suraaammmmm 

Magnaejinwoo : miane hyung, jo kwon hyung juga ingin ikutan ^^ 

Kwon123: Ya park jaebum ! jangan menggunakan kata kata kasar , kau akan merusak mental anakku ! 

Jaybum : anyong jinwoo,changmiinn

Changmin : hei jaebummm 
 
Magnaejinwoo : anyongg hyung lama gk ketemu ^^

Jaybum: YAA junsuu ! tarik taecyon dan khun kembali ke sini PPALIIEE

Jun.K : ne ne arraso 

Kwon123 : YAA park jaebum kau mengacuhkan aku ! aku ini kembaranmu jawab akuu 

Woodong : hyung kau dan jay hyung beda ayah

Ilovebananna : dan ibu 

Junho : beda nama kau jo sedangkan jay hyung park 

Woodong : bagaimana bisa kalian kembar?

Kwon123 : kalian tidak melihat kemiripan diantara kitaa ? 

Woodong : tidak

Ilovebananna : gk tuh 

Magnaejinwoo : emg kalian mirip? 

Changmin: jo kwon kau benar benar gk ada mirip miripnya ama jaebum

Jaybum : mana mungkin aku punya kembaran cewek kayak giniii 

Kwon123 :>>_>> kalian jahaaat

Okcat is now online

Jaybum : Taec aku belum selesai dengan mu

Okcat : what? Aku baru saja ngebeliin chansung manggoo

Ilovebananna : yeeyy taecyon hyungg sarangeee :-*

Jaybum : mana khun !!

Princekhun : wae hyungg? Kau kangen yaa ;)

Jaybum : yaa~ apa kau baru saja berkedip ke arah aku? OMO Omo Omo

 Woodong : jeez hyung kau masih menjadi fans khun hyung

Chanmin : yaa sudah malam cepat tidur !

Kwon123: arraso mommy , buh bay one day

 Magnaejinwoo : anyongg ^^

Imseulong : dadaaahhhhh semuaaa

Magnaejinwoo,changmin,kwin123,imseulong offline

Jaybum : Kalian jugaa tidurr !!

Woodong : ok umma

Junho : good night hyung

Jun.k: aigoo aku lelah

Okcat : chansung sisakan manggonya untuk aku jugaa

Princekhun : Mimpi indah hyung we love u :-*

Jaybum : e e e, sebelum kalian tidur, YO EVRYBODY..WHAT TIME IT IS NOW ? I SAY WHAT TIME IS IT NOW?

Woodong : hmm 11 malem hyung

Jun.K : wooyong jammu rusak ya skr kan jam 1 malem -_-

 Jaybum: yang serius dong TT,TT

Woodong : hehe just kidding

Ilovebananna : it’s 2PM !

Jaybum : good night my baby angel (?) ingat hyung selalu ngawasin kalian dari sini, semoga suatu saat kita akan bertemu lagi :D

Okcat : kita HARUS bertmu lagi hyung XD

Jun.k : pasti akan tiba saatnya kita menjadi keluarga lagi

Woodong: hyung you’re my forever Umma (^_^)

Ilovebananna : My favorite hyung ever :)

Jun.k: Hyung suaramu jaaauuhh lebih bagus dari aku , fightiinggg !

Junho : kita akan bertemu lagi hyung itu pasti

Okcat : aku akan selalu menunggu hari itu

Jaybum : Komawoo my baby, tidur sana palliee !


Heheh ini FF  aku bikinnya udh rada lamaa cuma pengen ngeshare aja ^^

Jumat, 17 Juni 2011

“Angieviel” : part 1


 “Wahh indah banget pemandangan di sini” kataku dalam hati.
Aku berada dalam mobil yang menuju ke suatu tempat yang aku tidak suka. Kenapa begitu? Karna aku dipaksa sama appa dan omma ku yang seenaknya menyuruhku pindah. SSEEEBBBEEELLLLLLLLLL itulah yang ada dalam pikiran dan hatiku.
Tapi yah apa boleh buat, appaku dipindah tugaskan kemari, aku ga tau dimana ini, yang aku tau tempat ini indah…haha karena baru liat sekarang.
Tapi tetep sebel karena pisah sama sahabat-sahabatku hikss..
Ya sudahlah…paling aku berhubungan lewat facebook. Aneh..napa namanya harus buku muka? Ga da nama laen apa?
Iiihh sebel deh…napa harus ke tempat ini,dan kenapa juga papa harus di pindah tugaskan.
Lebih baik aku menulis, itulah hobiku. Menulis sesuatu yang menurutku menarik.
Oh iya, lupa memperkenalkan diriku. Aku seorang gadis berumur 17 tahun yang baru saja lulus SMU. Dan terpaksa harus kuliah disini, dan lagi aku ga tau ini dimana. Hah..lupa lagi, namaku Yoona. Yang membuatku sangat sedih adalah harus pisah dengan sahabatku. Semoga mereka baik-baik saja.
Mobil ini melaju terus di jalan kecil yang berliku dan diapit pegunungan yang indah. Sudah 2x kami pindah-pindah begini, tapi ya sudah lah…resiko punya appa yang kerjanya harus pindah-pindah mulu.
Aku membuka kaca mobil, angin kencang menerpaku, dingin dan sangat segar. Aku menghirupnya dalam-dalam dan sangat nyaman. Seketika emosi jiwaku seakan lenyap. Senyum dibibirku pun perlahan mengembang.
“Tidak pernah aku senyaman ini”. Kataku dalam hati.
“Yoona”. Panggil ommaku dari arah depan.
“kita sudah sampai.” omma menoleh ke belakang kearah tempat dudukku.
“mana?” tanyaku heran karena belum adanya tanda-tanda kehidupan.
“itu” kata omma sambil menunjuk ke arah depan.
Sedangkan aku hanya tercengang melihat ke arah tempat yang di tunjuk omma. “WOW” hanya itu yang bisa aku katakan. Jalan menurun kebawah panjang banget dan dibawah sebuah kota kecil sangat asri, di kelilingi pantai, bukan pantai juga sihh..danau tapi lebih mirip pantai. Ga tau lah yang penting cantik. Trus ada tugu bertuliskan welcome to Angieviel. Tempat yang cantik.
“tapi omma…disini kota kecil, memangnya ada universitasnya?” tanyaku sedikit berteriak karena panic ga ada universitas, gimana aku mau kuliah ntar.
“tenang sayang…omma sudah siapkan semuanya.” omma memberitahuku, sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu. Aku menatap mereka curiga, biar saja lebih baik aku menikmati pemandangan yang indah ini.
Akhirnya sampai juga dan mobil ini berhenti tepat di sebuah rumah, eh..bukan rumah deh..apa ya? Ga tau deh..
Kami turun, appa dan omma, trus Sung ahjumma dan aku. Kami hanya berempat dan seorang supir tentunya, tapi dia bukan bagian dari keluarga kita. Kangin ahjussi adalah pekerja di sini, di resort ini. Haha aku juga baru tau.
Aku jalan berkeliling dan melihat-lihat tempat ini. Ohh..ternyata disini adalah sebuah hotel dan tempat ini juga merupakan pusat kota karena hotel ini lah yang di bangun oleh pemilik perusahaan tempat appaku bekerja. Mungkin juga setengah dari tempat ini sudah di beli perusahaan. Aku tidak tau terlalu banyak dan tak mau tau terlalu banyak. Aku ini orang yang cuek.
“Yoona, tempat ini bagus kan?” tanya omma padaku sambil menghirup udara segar ini.
“iya” jawabku datar.
“tapi, kita tinggal dimana? ga mungkin tinggal di hotel terus kan? Hotel ini kecil ma…ga seru” ujarku sedikit kesal. Aku berpikir, seorang gadis yang modis seperti aku masa tinggl di daerah terpencil ini?!! Tidak salah?! Tambah kesal saja.
“Ayo Yoona…kita ke rumah baru.” omma menarikku segera dan berjalan kearah…ga taulah kearah mana ini. Jalan setapak kecil dengan dihiasi bunga-bunga kecil di tepinya. Bisa dibilang tempat ini seperti taman. Setiap inci tempat ini sangat indah dan tidak ada sedikitpun sampah yang bertebaran. Bahkan tong sampah ditepi jalan juga dihias sedemikian rupa.
Jalan ini sepertinya menuju ke suatu tempat. Rumah mungil tapi sangat cantik, berwarna biru langit dengan pagar putih dan tumbuhan seperti tanaman hias serta bunga-bunga yang cantik. Wahhh seperti rumah dalam dongeng dan itu berada di ujung jalan yang membukit.
“omma…itu rumah kita ya?” tanyaku pada mama dengan tetap menatap rumah itu.
“ehmm…iya. Appamu disini jadi manager baru. Kamu lihat kesana.” Kata omma sambil menunjuk kearah pantai. “di sana itu cottage-cottage untuk para turis yang berkunjung kemari. Disini, semua appa yang akan mengaturnya. Terus disana..” omma menjelaskan lebih lanjut seraya menunjukkan sebuah tempat lagi.
“itu adalah desa, atau bisa dibilang kota kecil yang indah. Namanya Angieviel, sebenarnya tempat ini semua namanya Angieviel.” Jelas omma dengan begitu antusias.
“oohh…” aku hanya bergumam kagum dengan apa yang aku lihat.
“nah…sudah sampai.’ appaku sepertinya sangat senang.
“Yoona. Kemari..” kata appa dengan senyum manisnya. Appaku ini mempunyai senyum yang sangat menawan. Haha dan ommaku sangat terpesona dengan senyumnya ini.
Aku dan appa berjalan masuk ke rumah ini. Appa membukakan pintu, dan pintu itu bertuliskan Yoona, mungkin kamarku. Dan memang benar.
“ ini kamarmu. Appa khusus mendesignya untukmu. Putri kecilku yang manis.” Kata appa dan mencium keningku.
“wow…indah super super indah.” Aku kaget. Tapi kamar ini beneran indah.
Begitu membuka pintu dan masuk, yang aku lihat adalah sebuah meja didepan jendela besar. Dan sebuah Laptop berwarna biru.wahhh………….aku sudah menginginkan ini dari tahun lalu. Akhirnya ku dapatkan. YESSS…
Ohh iya kamar ini berwarna putih…terang dan di bagian kanan ada tempat tidur yang kelihatannya empuk banget. Sebuah lemari dan meja hias plus cerminnya. Hebatnya lagi kamar ini ada 2 jendela di 2 sisi yang berbeda. Di sebelah kiri ada 3 buah sofa kecil dan meja mini menghadap ke luar jendela.
Aduhhh aku beneran ga percaya ini akan jadi milikku. Ga tau deh..ga bisa diungkapin dengan kata-kata.
“aku mau buka jendelanya, appa…” segera aku berlari-lari kecil dan membuka jendela itu.
“WAHH……….itu desa Angieviel kan, appa?” tanyaku dengan nada riang. Desa itu seperti lukisan yang cantik. Kelihatan semuanya. Rumah-rumah yang mungil dan indah..terlihat kebun sayur dan bunga. Ladang ternak dan beberapa sapi sedang makan. Perfect!!!!!!
“Yoona..lihat ini..” kata appa sambil membuka tirai jendela yang satunya.
Sebuah pemandangan lagi. Aku bisa dengan jelas melihat pantai.
“dari sini bisa lihat orang main surfing dan anak-anak bermain.” Kata appa dengan gayanya yang sangat sok hebat, tapi beneran hebat.
Aku langsung memeluk papaku ini, “aku mau lihat kamar appa.” Aku langsung berlari kekamar yang satunya lagi. Ternyata tidak jauh beda. Hanya saja ada sebuah balkon kecil. Begitu juga kamar Sung ahjumma , tapi kamar ahjumma lebih kecil dan pemandangannya terlihat kebun bunga yang hanya terlihat sedikit dari kamarku.
Wahhh seperti di surga. “surga mungkin seperti ini yahh?” kataku dalam hati.
“Jungsoo, Rara”
Terdengar suara yang berat memanggil nama ayah dan ibuku. Serentak kami menoleh kearah suara itu. Tiba-tiba appa tertawa dengan bahagianya dan menyebutkan nama. Mungkin nama ahjussi itu.
“Shindong..hahahah” appa terlihat bahagia sekali, siapa ahjussi ini? Tanyaku dalam hati. ahjussi dengan wajah lucu, imut sehh…dan badannya yang gempal tapi terlihat lincah. Aku hanya disamping mendengarkan percakapan mereka.
“akhirnya kau pindah kesini yah..” seru ahjussi gempal itu.
“iya…”
dan mereka ngobrol bla bla bla banyak sekali.
Dan ommaku juga berbicara dengan seorang ahjumma yang cukup cantik menurutku, tapi tetap ommaku lebih cantik. Heheheh ya iya lah ommaku gitu loh…
Ahjumma ini namanya siapa tadi yah…? Oh iya, Dois ahjumma…begitu omma memanggilnya. Tiba-tiba appa memanggilku dan membuyarkan semua pikiranku tadi.
“Yoona..sini..” kata appa sambil melambaikan tangan. Aku berjalan kearah mereka dan “ ini Shindong ahjussi, teman appa waktu sekolah dulu. Waktu kau kecil dia pernah menggendongmu, kau pasti tidak ingat.” Jelas appa.
“halo Shindong ahjussi, annyeonghaseo?” sapaku sambil membungkukkan badan.
“oh..sudah sudah jangan panggil aku Shindong ahjussi, terlalu formal. Panggil saja Dongdong ahjussi.” Kata ahjussi ini sambil menepuk pundakku.
“dan ini Dois ahjumma, sebenarnya nama dia Heerin.” omma memperkenalkan ahjumma cantik ini padaku.
Mereka lanjut mengobrol dan asik sendiri, aku merasa bosan. Aku mendengar pembicaraan mereka, ternyata Dongdong ahjussi ini pemilik peternakan dan ladang sayuran yang kulihat tadi. Wah..hebat. dan dia mempunyai 2 orang anak laki-laki yang umurnya beberapa tahun diatasku. Tapi mereka tidak datang. Aku penasaran gimana rupa anaknya karna appanya mempunyai muka yang lucu dan ommanya yang cantik. Hari pun semakin sore dan Dongdong ahjussi dan Dois ahjumma juga pulang. Aku memberikan mereka julukan D couple, lucu kan?hahaha
Malam harinya setelah cukup beristirahat, kami membereskan barang-barang yang kami bawa. Aku teringat sesuatu dan langsung berlari dan berteriak..”OMMMMMAAAAAA…………….gimana dengan kuliahku???”
“Hadohh…iya ya…lupa bilang. Yoona kuliah secara online, tapi bukan berarti tidak ke kampus.” Kata omma sambil tetap membereskan barang-barangnya.
“hah??” ujarku bingung.
“di kota ada sekolah, sekolah itu komplit. Dari taman kanak-kanak sampai kuliah ada sisitu. Tapi jurusannya juga hanya ada 3, jurusan pertanian, accounting dan pariwisata. Kau pernah bilang kalau mau ambil jurusan pariwisata. Benar kan? Makanya omma rasa tidak perlu repot.” omma menjelaskan panjang lebar dan aku hanya mengangguk pelan.
“yahhh…aku bakalan kesepian di sini, tidak ada teman” gumamku dalam hati.
Malampun semakin larut, aku pun membuka laptopku untuk online. Apakah teman-teman mencariku? Apa mereka rindu padaku? Pertanyaan yang tidak penting. Setelah online beberapa menit, mataku sudah tidak sanggup lagi terbuka. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur sambil memeluk boneka pandaku.
Pagi hari, 06.30…
Sekarang aku sedang lari pagi sambil mendengarkan lagu dari Ipod biru yang kemarin malam appa kasih padaku. Katanya sih, warnanya satu set biar serasi dengan laptop baruku. Entah kenapa, aku merasa masih bermimpi dari kemarin. Mempunyai rumah baru yang luar biasa cantik, bertemu dengan sepasang suami istri yang lucu, mendapat laptop dan Ipod dalam 1 hari, dan tidur dalam kamar yang selama ini selalu kuimpikan. Huh, rasanya seperti hidup dalam negeri dongeng yang penuh kebahagiaan. Selain itu, entah kenapa appa dan omma bisa seakur itu. Padahal sebulan lalu mereka masih bertengkar karena appa menjalin hubungan dengan teman SMA-nya, Sangmi ahjumma.
“Eits, apa itu?” kulihat seseorang sedang duduk di kursi roda di tepi danau. Aku mendekatinya, a~h, ternyata dia sedang menggambar. Wui~h, gambarnya bagus sekali… “Sedang apa kamu di belakangku?”. Omo~, dia menyadarinya? Dia memutarkan kepalanya untuk melihat siapa manusia yang dari tadi ada di belakangnya. Omo~, gimana nih? Aku melambaikan tangan kikuk, “A… Annyeong?” kataku kikuk. Dia hanya mendengus dan kembali tenggelam pada buku gambarnya. Cih, dingin sekali sih… Aku memutuskan untuk meninggalkannya dan pulang ke rumahku.
Rumah…
Aku masih kepikiran cowok yang sedang menggambar tadi. Siapa dia? Apa dia tinggal di Angieviel juga? Selain itu… Ada apa dengan kakinya?
“Yoona lagi mikirin apa?” tanya omma. “Anyo, omma. Aku tidak memikirkan apa-apa…” kataku kaget kemudian meraih garpu dan pisauku. Omma hanya tersenyum menatapku. “Ini pancake-mu, Yoona…” kata omma sambil menyodorkan setumpuk pancake padaku. “Ne, gomawo, omma…” kataku. Omma memandangku lembut. “Wa… Wae, omma?” tanyaku kikuk. “Yoona, dengarkan omma…” kata omma. “Ne?” tanyaku. “Omma… Dan appa… memutuskan bercerai…” kata omma. Ha~h? Bercerai?. “Kenapa, omma?” tanyaku. “Mianhae…” kata omma sambil menunduk. “Omma! Wae?!” tanyaku sedikit membentak. “Yoona, omma… Tidak bisa tinggal bersama ayahmu lagi…” kata omma. “Omma! Wae?! Wae?! Jawab aku! Pallie!” bentakku. PLAK! Sebuah tamparan sukses mendarat di pipiku. Aku memegang pipiku shock. “Karena kamu! Tahu?! Karena kamu!” bentak omma. “A… Aku…?” tanyaku bingung. “Ne! Karena kamu! Kamu… Kamu itu anak dari wanita itu, Yoona!” kata omma. “Mwo? Wanita itu…?” tanyaku semakin bingung. “Ne! Pelacur bejat itu! Sangmi!” bentak omma. “Sa…Sangmi? Sangmi ahjumma?” kataku. Omma mengangguk. “Omma keguguran waktu melahirkan anak omma yang asli! Appa-mu memberikanmu yang dilahirkan Sangmi padaku! Puas?!” tanya omma. Aku menangis. Pipiku terasa sakit, selain itu hatiku juga terasa ditusuk. Aku berlari keluar rumah.
Aku terus, terus dan terus berlari. Sekarang aku tidak tahu harus kemana dan aku ada dimana. Kata-kata omma begitu membekas di hatiku. Bagaimana ini? Ottokhaji?